Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Tahukah kamu tes sifilis adalah langkah kunci dalam mendeteksi keberadaan bakteri penyebab atau antibodi tubuh sebagai respons terhadap infeksi.
Pasalnya, sifilis ini penyakit menular seksual akibat bakteri Treponema pallidum yang membutuhkan deteksi dini untuk pengobatan yang efektif.
Dalam pembahasan ini, kami akan membahas berbagai jenis tes sifilis yang tersedia dan mengapa penting untuk melakukannya.
3 Jenis Tes untuk Mendiagnosa Sifilis
Perhatikan! Inilah ke 3 daftar jenis pengujian sifilis yang perlu Anda ketahui guna hasil diagnosa yang akurat, diantaranya adalah:
1. Tes Darah
Tindakan tes darah adalah metode yang paling umum digunakan untuk mendeteksi sifilis.
Cara ini mengukur keberadaan antibodi yang di produksi oleh tubuh sebagai respons terhadap infeksi T. pallidum.
Hasil positif pada uji darah menunjukkan bahwa seseorang terinfeksi sifilis atau telah mengalami infeksi sebelumnya.
Tak hanya itu, ini juga dapat di gunakan untuk memantau respons terhadap pengobatan.
2. Tes Cairan Sifilis
Jika seseorang memiliki luka yang di curigai sebagai chancre, dokter Klinik Utama Sentosa Jakarta dapat mengambil sampel cairan dari chancre tersebut untuk diperiksa.
Dapat di katakan bahwa pengujian ini membantu dalam diagnosis sifilis pada tahap awal infeksi dan dapat memberikan hasil yang cepat.
3. Tes Sel Tunggal
Artinya, tes sel tunggal ini melibatkan pemeriksaan langsung dari sampel jaringan yang di ambil dari luka yang dicurigai sebagai chancre.
Meskipun tidak seumum tes darah, tes ini dapat memberikan hasil yang akurat terutama pada kasus-kasus yang tidak responsif terhadap uji darah atau uji cairan sifilis.
Pentingnya Deteksi Dini Sifilis
Deteksi dini sifilis di Klinik Utama Sentosa adalah kunci untuk pengobatan yang efektif dan untuk mencegah penyebaran infeksi.
Awas! Sifilis yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan pada organ dalam, termasuk otak, mata, jantung, pembuluh darah, tulang, dan sendi.
Oleh karena itu, menjalani tes sifilis secara rutin dan memilih metode yang tepat untuk deteksi dini sangat penting dalam menjaga kesehatan seksual dan mencegah dampak merugikannya.
Kapan Kamu Harus Melakukan Tes Sifilis?
Ingat! Tes sifilis tidak harus di lakukan ketika kamu melihat atau merasakan gejalanya saja.
Setiap individu yang setiap kali memulai hubungan seksual dengan pasangan baru bahkan ibu hamil juga di rekomendasikan untuk melakukan tes ini.
Jadi, jika kamu mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki faktor risiko tertular sifilis.
Jangan tunda lagi, segera periksakan diri kamu atau Konsultasi Dokter Online gratis yang tersedia di Klinik Utama Sentosa.
Disini kamu bisa mendapat penanganan komprehensif secara lebih spesifik, akurat, dan terpercaya yang didukung dengan fasilitas medis lengkap.
Baca Juga: Penyakit Raja Singa (Sifilis): Mencegah Hingga Mengobati
Silahkan coba hubungi kontak WhatsApp kami untuk akses leluasa secara pribadi dan diskusikan langsung solusi terbaik yang sesuai sekarang!
Yuk jaga kesehatan genital kamu dan cegah sifilis menjadi tahap yang lebih parah seiring waktu! Semoga sehat selalu.