Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Sama seperti penyakit menular seksual lainnya, kutil kelamin juga dapat menimbulkan bahaya pada wanita, terutama jika tidak diobati.
Meskipun terkadang ukuran kutil yang muncul cenderung sangat kecil, tetapi bukan berarti hal ini boleh di anggap sepele.
Apabila kondisi ini terlambat di obati, maka berbagai bahaya kutil kelamin pada wanita dapat bermunculan.
Untuk itu, artikel ini akan membahas 3 bahaya kutil kelamin pada wanita jika tidak di tangani dengan tepat.
1. Kutil Tumbuh Membesar dan Parah
Jika tidak di tangani dengan tepat, kutil kelamin dapat terus tumbuh semakin membesar dan menjadi lebih parah.
Kutil yang sebelumnya berukuran kecil, dapat tumbuh membesar atau bahkan muncul di berbagai bagian area genital lainnya.
Jika sudah terjadi seperti itu, maka risiko penularan kutil kelamin ke pasangan seksual akan menjadi lebih meningkat.
2. Gangguan Kehamilan
Bahaya kutil kelamin yang dapat menyerang wanita adalah gangguan kehamilan. Kutil kelamin pada ibu hamil, dapat mengurangi perenggangan vagina pada saat persalinan.
Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan hebat pada saat persalinan, sehingga ibu akan kekurangan banyak darah.
3. Meningkatkan Risiko Kanker
Kutil kelamin merupakan penyakit yang di sebabkan oleh infeksi virus Human papillomavirus (HPV), yang juga bisa memicu pertumbuhan sel kanker.
Jika tidak di tangani dengan baik, maka virus HPV dapat menimbulkan sel-sel kanker pada serviks (leher rahim), vulva, anus, penis, atau bahkan kanker pada mulut dan tenggorokan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis yang tepat seperti di Klinik Utama Sentosa, jika muncul benjolan yang di duga sebagai kutil kelamin.
Langkah-Langkah Pencegahan Untuk Mencegah Bahaya Kutil Kelamin
Pencegahan merupakan kunci untuk mengurangi risiko terkena kutil kelamin, dan mencegah berbagai bahaya kutil kelamin yang bisa mungkin terjadi.
Berikut ini adalah beberapa langkah pencegahan yang bisa kamu lakukan untuk mencegah berbagai bahaya yang bisa terjadi, seperti:
1. Melakukan Aktivitas Seksual yang Aman
Melakukan aktivitas seksual yang aman, dapat membantu mengurangi risiko penularan kutil kelamin dan infeksi menular seksual lainnya.
2. Pemeriksaan Rutin
Menjalani pemeriksaan rutin dengan profesional medis yang tepat, dapat membantu dalam deteksi dini kutil kelamin, penanganan, dan mengatasi bahaya yang mungkin terjadi.
3. Menjaga Kebersihan Genital dengan Baik
Langkah pencegahan yang tidak kalah penting adalah menjaga kebersihan genital dengan baik dan benar, agar terhindar dari risiko bahaya.
4. Menerapkan Pola Hidup yang Sehat
Menerapkan pola hidup yang sehat, dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko terinfeksi penyakit ini serta bahaya terkait.
Dengan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, di harapkan setiap wanita yang mengalami penyakit ini, dapat menghindari berbagai bahaya kutil kelamin.
Baca Juga: Perhatikan Tandanya! 5 Gejala Gatal dan Bentol pada Miss V Ini Perlu Kamu Waspadai
Pentingnya Pengobatan yang Tepat untuk Mencegah Berbagai Bahaya Kutil Kelamin
Meskipun terkadang kutil kelamin hanya terlihat sebagai penyakit yang sepele, tetapi penting untuk tidak mengabaikan berbagai bahaya kutil kelamin yang mungkin terjadi.
Oleh sebab itu, jika kamu memiliki benjolan kecil yang di duga sebagai kutil kelamin, segeralah cari bantuan medis yang terpercaya, seperti Klinik Utama Sentosa.
Dokter yang kompeten dapat memberikan saran pengobatan yang tepat sesuai dengan beberapa hal berikut:
- Tingkat keparahan
- Kondisi kesehatan masing-masing pasien
- Respons tubuh terhadap obat-obatan
Dengan mempertimbangkan beberapa hal tersebut, kamu akan mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan kondisi yang kamu alami.
Oleh karena itu, jangan ragu atau malu untuk berkonsultasi dengan dokter kami. Melalui layanan Konsultasi Dokter Online, kamu bisa berkonsultasi langsung dengan dokter.
Layanan ini juga dapat kamu akses melalui Chat Whatsapp, yang tersedia 24 jam dan gratis tanpa pungutan biaya apapun!
Ingat! Artikel ini hanya memberikan informasi umum yang berkaitan, dan tidak bisa dijadikan sebagai pengganti saran dokter yang tepat.
