Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Kelenjar bartholin merupakan salah satu organ wanita yang berfungsi mengeluarkan cairan yang membantu untuk melumasi vagina.

Namun, cairan yang keluar dari kelenjar tersebut, seringkali mengalami penyumbatan yang dapat menyebabkan penumpukan cairan, dan memicu terbentuknya kista.

Umumnya kondisi ini tidaklah berbahaya, tetapi jika cairan yang menumpuk terinfeksi, maka akan menimbulkan masalah kesehatan lain yang lebih serius.

Namun, bagaimana kondisi ini dapat terjadi? Apa penyebab pasti kista bartholin? Untuk mengetahui penjelasannya, simak terus artikel di bawah ini.

Penyebab Umum Kista Bartholin

Kista bartholin merupakan kista yang terbentuk akibat tersumbatnya cairan kelenjar bartholin, yang berfungsi sebagai pelumas vagina pada saat berhubungan seksual.

Sampai saat ini, masih belum diketaui secara pasti apa yang penyebab pasti dari penumbatan saluran kelenjar bartholin tersebut.

Namun, terdapat beberapa faktor kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kista bartholin, yaitu:

1. Luka dan Cedera

Luka dan cedera pada area genital, baik akibat kecelakaan atau aktivitas seksual, dapat menjadi pemicu tersumbatnya saluran kelenjar bartholin, dan terbentuknya kista.

2. Iritasi Berulang

Iritasi yang terjadi secara berulang pada area genital, dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada vagina.

Sehingga, kondisi ini dapat menghambat aliran cairan dan memicu terbentuknya kista bartholin.

3. Penyakit Menular Seksual (PMS)

Penumbatan saluran kelenjar bartholin juga seringkali dikaitkan dengan beberapa penyakit menular seksual, seperti gonore dan klamidia.

Peradangan yang terjadi akibat infeksi bakteri kedua penyakit tersebut, dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar bartholin dan memicu terbentuknya kista.

Itulah beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya kista bartholin. Namun, untuk mengatahui penyebab pastinya, lakukanlah pemeriksaan dengan dokter yang tepat.

Gejala Kista Bartholin

Pada sebagian besar kasus, kista bartholin jarang sekali menimbulkan gejala. Namun, penderitanya dapat merasakan gejala ketika kista sudah semakin membesar.

Berikut ini beberapa gejala yang mungkin dapat dirasakan oleh penderitanya, seperti:

1. Muncul benjolan kecil di salah satu bibir vagina

2. Benjolan tersebut tidak terasa sakit

3. Pembengkakan dan kemerahan di kedua sisi bibir vagina

4. Rasa tidak nyaman saat berjalan, duduk, serta saat berhubungan seksual

Jika kista terinfeksi, maka gejala yang muncul mungkin akan lebih parah dibandingkan dengan sebelumnya, seperti:

  • Demam
  • Vagina membengkak
  • Benjolan terasa nyeri dan lunak
  • Keluar nanah dari benjolan

Penting untuk setiap wanita mengetahui penyebab dan gejala kista bartholin, agar dapat mencegah terjadinya kondisi tersebut, serta mencegah masalah kesehatan yang lebih serius.

Jika mengalami beberapa gejala tersebut, terutama jika gejala yang di alami cukup mengganggu, segeralah lakukan pemeriksaan di Klinik Utama Sentosa, Jakarta.

Diagnosis dan Pengobatan Kelenjar Bartholin

Untuk mendiagnosis kista bartholin, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan fisik, dan bila diperlukan dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang.

Berikut ini beberapa metode diagnosis yang mungkin di lakukan oleh dokter, seperti:

  • Wawancara medis
  • Pemeriksaan fisik (pemeriksaan area genital untuk melihat tanda-tanda kista)
  • Metode usap vagina atau swab
  • Metode biopsi

Setelah melakukan beberapa metode di atas, dokter dapat memberikan saran pengobatan dan perawatan sesuai dengan penyebab dan tingkat keperahan kondisi.

Berikut ini adalah beberapa cara atau pengobatan yang di sarankan, seperti:

1. Berendam Air Hangat: Bila kista masih ditahap awal, maka dokter akan menyarankan untuk berendam di dalam air hangat, hal ini dapat membantu membuat kista mengecil.

2. Obat-Obatan: Dokter juga mungkin akan memberikan beberapa resep obat-obatan yang bertujuan untuk meredakan gejala yang muncul.

3. Insisi dan Drainasi: Metode ini dapat di lakukan dengan membuat sayatan pada kista agar cairan di dalamnya keluar, metode ini di lakukan jika ukuran kista cukup besar, terutama jika terdapat infeksi.

4. Pengangkatan Kelenjar Bartholin: Pengangkatan kelenjar bartholin di lakukan jika prosedur lain tidak dapat mengatasi kista bartholin.

Baca Juga: Yuk Kenali! Ini Lho Peran Penting Dokter Ginekologi Dalam Menangani Penyakit Kelamin Wanita

penyebab kista bartholin 2

Pentingnya Konsultasi dengan Profesional Medis yang Tepat

Sangat penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis yang tepat, untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan kista bartholin yang sesuai.

Dokter dapat memberikan saran pengobatan yang sesuai dengan penyebab, gejala, dan tingkat keparahan kista bartholin.

Selain itu, dokter juga dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan untuk mengurangi risiko terjadinya abses atau infeksi pada kista.

Tak perlu khawatir mencari bantuan medis, karena kamu bisa berkonsultasi dan menjalani pemeriksaan dengan dokter ginekologi terpercaya, di Klinik Utama Sentosa.

Dokter dan staf medis kami akan memberikan pelayanan terbaik, dengan memprioritaskan privasi, kenyamanan, serta kesehatan setiap pasien.

Fasilitas medis yang lengkap, modern, dan steril juga akan di gunakan, untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat.

Tunggu apalagi? Segera konsultasikan dengan dokter melalui Chat Whatsapp, yang tersedia selama 24 jam dan dapat kamu gunakan secara gratis!

Ayo, pastikan kesehatan kamu dan orang-orang yang kamu sayang terjaga, dengan berkonsultasi kepada profesional medis yang tepat!

About the Author: Rara
penyakit menular seksual pms
Andrologi
Ginekologi

Lokasi Klinik Utama Sentosa

Konsultasikan Keluhan Anda Bersama Dokter Online. Gratis!

Langsung saja konsultasi online atau reservasi online
di nomor +62812-1230-6885 atau dapat mengklik link Konsultasi Gratis. Rahasia Terjamin.

Comments