Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Sifilis atau raja singa, merupakan salah satu penyakit kelamin yang dapat menyerang siapa saja, termasuk pada wanita remaja.
Pasalnya, wanita khususnya remaja, akan lebih rentan mengalami berbagai jenis penyakit kelamin, termasuk sifilis.
Kondisi ini dipicu oleh berbagai faktor. Ingin tahu apa saja faktor risiko infeksi sifilis pada wanita remaja? Mari kita simak beberapa di antaranya berikut ini.
1. Kurangnya Pendidikan Seksual
Pendidikan seksual yang tidak memadai, atau kurangnya informasi yang tepat terkait infeksi menular seksual, dapat meningkatkan risiko sifilis pada wanita remaja.
Banyak wanita remaja yang mungkin tidak mengetahui cara penularan, gejala awal, dan pentingnya pencegahan.
2. Aktivitas Seksual Tanpa Pengaman
Hubungan seksual tanpa menggunakan kondom adalah salah satu penyebab utama penularan sifilis.
Kondom dapat mengurangi risiko infeksi dengan menghalangi kontak langsung antara kulit dan selaput lendir.
3. Memiliki Banyak Pasangan Seksual
Memiliki banyak pasangan seksual, dapat meningkatkan peluang wanita remaja terpapar bakteri Treponema pallidum.
Wanita remaja yang aktif secara seksual dengan beberapa pasangan tanpa pengaman, akan lebih berisiko terkena berbagai penyakit menular seksual.
4. Kesehatan Mental yang Buruk
Kesehatan mental yang buruk, dapat mempengaruhi keputusan dan perilaku seksual seseorang, termasuk pada remaja.
Depresi, kecemasan, dan gangguan mental lainnya, dapat menyebabkan perilaku seksual yang berisiko.
5. Riwayat IMS Sebelumnya
Memiliki riwayat infeksi menular seksual sebelumnya, dapat meningkatkan risiko tertular sifilis kembali.
Beberapa jenis infeksi menular seksual, dapat merusak jaringan tubuh dan memudahkan masuknya bakteri penyebab sifilis dengan mudah.
Itulah beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan infeksi sifilis pada wanita remaja. Sehingga, peran orang terdekat sangatlah dibutuhkan untuk mencegahnya.
Cegah Infeksi Sifilis pada Wanita Remaja
Jika sifilis tidak ditangani dengan pengobatan yang tepat di awal infeksi, maka kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi berbahaya, dan bahkan mengancam jiwa.
Oleh karena itu, pencegahan adalah langkah yang tepat untuk mencegah infeksi dan berbagai komplikasi berbahaya yang bisa terjadi.
Namun, jika sudah terlanjur terinfeksi, penting untuk berkonsultasi dengan tim medis yang berpengalaman seperti di Klinik Utama Sentosa segera, untuk penanganan yang tepat.
Berikut adalah beberapa cara tepat yang dapat membantu wanita remaja mencegah infeksi sifilis, antara lain:
1. Edukasi Seksual yang Komprehensif
Edukasi yang komprehensif, dapat membantu wanita remaja memahami risiko infeksi menular seksual, serta cara-cara untuk melindungi diri.
2. Penggunaan Kondom
Meski tidak 100 persen mencegah infeksi menular seksual, tetapi penggunaan kondom secara konsisten dapat membantu mencegah penularan sifilis.
3. Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, termasuk tes infeksi menular seksual, dapat membantu mendeteksi sifilis sejak dini.
4. Komunikasi Terbuka dengan Pasangan
Membicarakan kesehatan seksual dengan pasangan adalah langkah penting dalam mencegah infeksi sifilis pada setiap individu.
5. Menghindari Hubungan Seksual dengan Banyak Pasangan
Memiliki banyak pasangan seksual, dapat meningkatkan risiko infeksi sifilis. Sehingga, sangat penting untuk menghindari hubungan dengan banyak pasangan seksual.
Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, risiko infeksi sifilis pada wanita remaja dapat diminimalisir.
Baca Juga: Dampak Penyakit Sifilis pada Wanita yang Diam-Diam Bisa Fatal!
Konsultasikan Masalah Infeksi Sifilis pada Wanita Remaja di Klinik Utama Sentosa
Meskipun pencegahan adalah langkah utama dalam mengurangi risiko infeksi sifilis pada wanita remaja, tetapi pengobatan adalah langkah tepat jika kamu mengalami gejalanya.
Mengapa demikian? Karena kondisi ini perlu ditangani dengan pengobatan yang tepat, guna mencegah risiko komplikasi yang berbahaya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk tetap berkonsultasi dengan tim medis yang berpengalaman di Klinik Utama Sentosa.
Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan medis yang tepat, sesuai dengan penyebab dan tingkat keparahannya.
Untuk itu, tidak perlu ragu dan segera konsultasikan ke tim medis kami, melalui layanan Konsultasi Dokter Online.
Layanan ini tentu dapat memudahkan kamu untuk berkonsultasi kapan dan di mana saja, secara gratis, melalui Chat Whatsapp.
Selain itu, kamu juga dapat menggunakan layanan ini selama 24 jam lho. Jadi, jangan ragu untuk mendapatkan edukasi dan informasi yang tepat dari ahlinya ya!