Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Nyeri saat buang air kecil, bisa jadi tanda infeksi salah satunya adalah uretritis non-gonokokal (UNG).
Penyakit ini merupakan peradangan yang terjadi pada uretra akibat infeksi selain bakteri Neisseria gonorrhoeae (penyebab gonore).
Meski begitu, penyakit ini masih termasuk ke dalam kategori penyakit menular seksual (PMS) yang berbahaya jika diabaikan. Mari simak penjelasan di bawah ini!
Apa Itu Uretritis Non-Gonokokal?
Uretritis non-gonokokal, merupakan peradangan pada uretra (saluran keluarnya urine) yang disebabkan oleh infeksi selain bakteri gonore. Berikut beberapa penyebab umumnya:
- Bakteri Chlamydia trachomatis (penyebab klamidia)
- Mycoplasma genitalium
- Infeksi akibat Ureaplasma urealyticum atau Trichomonas vaginalis
Meskipun tampak sepele dan ringan, infeksi ini bisa menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera tertangani dengan pengobatan yang tepat.
Tanda atau Gejala yang Perlu Anda Waspadai
Gejala uretritis ini biasanya muncul beberapa hari hingga minggu, setelah terinfeksi. Berikut beberapa tanda-tanda umum yang dirasakan penderitanya:
- Rasa nyeri atau perih saat buang air kecil
- Keluar cairan bening atau keruh dari ujung penis atau vagina
- Sering buang air kecil dengan rasa tidak tuntas
- Rasa gatal atau panas di area kemaluan
- Kemerahan di sekitar ujung uretra
Pada wanita, gejalanya bisa lebih ringan atau bahkan tidak terasa, sehingga sering kali tidak disadari hingga infeksi menyebar ke organ reproduksi lain seperti rahim atau saluran tuba.
Bahaya Mengabaikan Uretritis Non-Gonokokal
Menunda pengobatan peradangan pada uretra ini, bisa menimbulkan komplikasi serius. Pada pria, infeksi bisa menyebar ke epididimis (saluran sperma).
Sedangkan pada wanita, infeksi bisa naik ke rahim dan saluran tuba. Kedua komplikasi ini, bisa menyebabkan gangguan kesuburan pada pria maupun wanita.
Oleh karena itu, berkonsultasi dengan dokter yang berpengalaman seperti di Klinik Utama Sentosa sangatlah penting bagi penderitanya.
Cara Tepat Mengatasi dan Mencegahnya
Penanganan uretritis non-gonokokal perlu dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium, untuk memastikan penyeba infeksi.
Setelah mengetahui penyebabnya dengan pasti, dokter akan memberikan antibiotik yang sesuai dengan kondisi masing-masing pasien. Selama masa pengobatan, pasien disarankan:
- Tidak berhubungan seksual terlebih dahulu
- Memastikan pasangan seksual juga menjalani pemeriksaan
- Menjaga kebersihan area genital
- Mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter
Pencegahan terbaik adalah menghindari hubungan seksual berisiko dan menggunakan kondom secara konsisten.

Ilustrasi seorang wanita yang mengalami uretritis non-gonokokal
Kapan Harus ke Dokter?
Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter, terutama jika mengalami sakit saat kencing, keluar cairan abnormal dari kelamin, atau rasa tidak nyaman di kemaluan.
Diagnosis dan pengobatan yang tepat sejak dini, dapat mencegah komplikasi dan mempercepat pemulihan.
Jadi, jangan pernah tunda pengobatan dan segeralah berkonsultasi dengan dokter yang berpengalaman.
Baca Juga: Yuk, Kenali Peran Dokter Spesialis Urologi Terbaik di Jakarta yang Menangani Penyakit Urologi
Atasi Uretritis Non-Gonokokal (NGU) dengan Dokter di Klinik Utama Sentosa
Uretritis non-gonokokal merupakan kondisi yang cukup umum terjadi pada pria maupun wanita, serta memerlukan pengobatan yang tepat.
Jika tidak tertangani, kondisi ini bisa berbahaya. Oleh karena itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tim medis berpengalaman di Klinik Utama Sentosa.
Dokter terbaik kami bisa memberikan saran terbaik, melakukan pemeriksaan menyeluruh, dan memberikan pengobatan yang sesuai dengan menggunakan fasilitas modern.
Selain itu, kami juga menyediakan layanan Konsultasi Dokter Online gratis, yang memudahkan pasien dalam berkonsultasi.
Layanan ini bisa Anda akses kapan dan di mana saja, melalui Chat Whatsapp yang beroperasi selama 24 jam, gratis!
Jadi, tunggu apalagi? Segeralah konsultasikan kondisi Anda dengan tim medis kami dan dapatkan penanganan yang tepat.




