Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Obat di apotek terkadang bisa mengobati sariawa di mulut, tetapi bagaimana jika muncul luka yang serupa dengan sariawan di area kelamin?
Ya, tentu hal ini tidak boleh dianggap sepele, karena bisa menjadi tanda dari penyakit kelamin yang bahkan bisa menular dengan mudah.
Oleh karena itu, penting bagi penderita untuk mengenali penyebab dan menggunakan obat sariawan kelamin yang tepat sesuai dengan penyebabnya. Mari simak penjelasan berikut!
Apa Itu Sariawan Kelamin?
Sariawan kelamin adalah luka terbuka, lecet, atau perih yang muncul di area genital, baik pada pria maupun wanita.
Luka ini bisa tampak seperti sariawan di mulut, yang tampak bulat, kecil, dan terasa nyeri, tetapi penyebabnya bisa jauh lebih serius.
Kondisi ini biasanya terjadi akibat adanya IMS, iritasi akibat gesekan, alergi terhadap produk tertentu, hingga infeksi jamur. Sehingga pengobatannya harus sesuai dengan penyebabnya.
Obat Sariawan Kelamin Sesuai Penyebabnya
Berikut adalah beberapa jenis obat sariawan di kelamin, berdasarkan penyebab medis yang paling umum:
1. Obat Antivirus untuk Herpes Genital
Jika luka di area kelamin disebabkan oleh virus Herpes Simplex (HSV-1 atau HSV-2), dokter biasanya akan memberikan obat antivirus dalam bentuk salep atau tablet.
Obat ini bisa membantu mempercepat penyembuhan luka, mengurangi rasa nyeri, dan menurunkan risiko penularan ke pasangan seksual.
2. Antibiotik untuk Sifilis atau Infeksi Bakteri
Apabila penyebab sariawan di kelamin adalah sifilis atau infeksi bakteri lainnya, maka pengobatan utamanya menggunakan antibiotik.
Antibiotik yang digunakan juga harus sesuai dengan jenis bakteri penyebabnya, dan tidak boleh Anda gunakan sembarangan. Perlu pengawasan dan resep dari dokter yang tepat.
3. Antijamur untuk Infeksi Jamur (Kandidiasis)
Pada wanita, sariawan kelamin juga bisa terjadi akibat infeksi jamur Candida albicans (Kandidiasis). Pengobatan infeksi ini berupa:
- Krim antijamur topikal
- Obat oral antijamur
Perawatan ini membantu menghilangkan infeksi jamur, dan juga meredakan gejalanya secara bertahap.
4. Perawatan Pendukung
Selain obat utama sesuai penyebab sariawan kelamin, dokter juga akan merekomendasikan perawatan pendukung seperti:
- Menjaga kebersihan area genital
- Mengenakan pakaian dalam yang longgar
- Menghindari hubungan seksual sementara
Dengan perawatan yang tepat, obat-obatan yang dokter berikan akan bekerja lebih optimal dan proses penyembuhan akan lebih cepat.
Bolehkah Gunakan Obat Sariawan Kelamin Tanpa Konsultasi Dokter?
Banyak orang yang mencoba mengobati sariawan kelamin dengan obat bebas di apotek, tetapi banyak juga dari mereka yang terus mengalami kondisi ini sercara berulang.
Kesalahan dalam penggunaan obat, justru bisa memperparah luka, menunda penyembuhan, dan salah pengobatan.
Jadi, hindari pengobatan mandiri tanpa pemeriksaan dokter, terutama bila luka tidak kunjung sembuh, terasa nyeri hebat, atau muncul disertai demam dan pembengkakan.
Ilustrasi seorang wanita yang mengalami sariawan kelamin
Pentingnya Pengobatan dan Konsultasi Medis
Sariawan kelamin bisa menjadi tanda awal penyakit serius, seperti herpes genital, sifilis, atau infeksi menular seksual lainnya.
Untuk itu, penggunaan obat harus sesuai dengan penyebab sariawan kelamin, dan dipantau langsung oleh dokter spesialis kelamin berpengalaman seperti di Klinik Utama Sentosa.
Dokter bisa melakukan pemeriksaan secara menyeluruh, untuk menentukan penyebab pastinya dan memberikan pengobatan yang tepat.
Baca Juga: Luka Sifilis dan Sariawan Biasa, Apa Perbedaannya? Cek Disini Yuk!
Dapatkan Obat Sariawan Kelamin yang Tepat di Klinik Utama Sentosa
Obat sariawan di kelamin, tentu harus sesuai dengan penyebab dan tingkat keparahan kondisi yang Anda alami.
Oleh karena itu, berkonsultasi dengan dokter spesialis seperti di Klinik Utama Sentosa sangatlah penting.
Namun, jangan cemas! Anda bisa berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan dengan fasilitas medis terbaik kami, serta berkonsultasi melalui layanan Konsultasi Dokter Online.
Layanan ini kami sediakan melalui Chat Whatsapp, yang bisa Anda akses kapan dan di mana saja, selama 24 jam, gratis!
Jadi, tunggu apalagi? Segeralah konsultasikan kondisi Anda dan dapatkan perawatan medis yang tepat ya!
