Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Banyak pria yang mungkin bertanya-tanya, bagaimana bentuk testis yang normal dan abnormal? Pasalnya, kondisi ini bisa menyangkut kesehatan.
Ya, testis atau buah zakar merupakan organ reproduksi pria yang sangat rentan terinfeksi atau mengalamin peradangan.
Oleh karena itu, memahami bentuk testis yang normal dan abnormal, bisa membantu pria mendeteksi dini potensi masalah kesehatan, termasuk kondisi serius. Berikut penjelasannya.
Mengenal Bentuk Testis Normal, Bagaimana Seharusnya?
Testis atau buah zakar, adalah dua organ berbentuk oval yang terletak di dalam skrotum (kantong zakar) di bawah penis.
Fungsi utamanya adalah memproduksi sperma dan hormon testosteron. Lalu, bagaimana ciri-ciri testis yang normal? Berikut yang perlu pria perhatikan:
1. Ukuran – Testis normal memiliki ukuran yang lebih simetris, meskipun tidak harus benar-benar sama besar. Rata-rata panjang testis dewasa berkisar antara 4-5 cm.
2. Bentuk – Bentuk testis normal adalah oval atau lonjong, tidak bulat seperti bola. Permukaannya halus tanpa tonjolan atau benjolan keras.
3. Konsistensi – Saat disentuh, testis terasa kenyal namun tidak terlalu keras. Tidak ada rasa sakit saat ditekan ringan.
4. Posisi – Salah satu testis (biasanya sebelah kiri) bisa saja sedikit lebih rendah dibandingkan yang lainnya. Ini adalah hal yang wajar.
5. Sensasi – Tidak ada rasa nyeri, panas, atau berat yang berlebihan saat testis disentuh atau digerakkan.
Tanda atau Bentuk Testis Abnormal yang Perlu Diwaspadai
Meskipun beberapa perbedaan menjadi hal yang normal, tetapi ada beberapa tanda lain yang perlu pria waspadai. Berikut beberapa tanda atau bentuk testis yang tidak normal:
- Terdapat benjolan keras di salah satu atau kedua testis
- Pembengkakan atau ukuran testis membesar secara tiba-tiba
- Testis terasa sangat keras atau sangat lunak
- Nyeri atau ketidaknyamanan yang berlangsung lama
- Perubahan posisi testis secara drastis
- Timbul sensasi berat, panas, atau gatal berlebihan di area skrotum
Testis yang tidak normal biasanya disebabkan oleh infeksi (seperti epididimitis), peradangan, varikokel, hidrokel, hingga kanker testis.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda mengalami perubahan bentuk, ukuran, atau rasa tidak nyaman pada testis, sebaiknya segeralah konsultasikan dengan dokter yang tepat seperti di Klinik Utama Sentosa.
Dokter akan melakukan berbagai jenis pemeriksaan, mulai dari pemeriksaan fisik hingga beberapa pemeriksaan lain untuk mengidentifikasi penyebabnya.
Berkonsultasi dengan dokter sejak awal, dapat membantu Anda mengatasi kondisi abnormal lebih cepat dan mencegah komplikasi berbahaya.

Ilistrasi seorang pria yang sedang memeriksa bentuk testis normal dan abnormal
Pentingnya Pemeriksaan dan Pengobatan Dini
Semakin cepat Anda mengenali bentuk testis normal dan abnormal, maka semakin tinggi kemungkinan untuk mendapatkan pengobatan yang efektif.
Jangan abaikan gejala yang terlihat ringan, karena ini bisa menjadi tanda awal dari kondisi serius seperti tumor atau kanker testis.
Ingat! Pemeriksaan testis secara mandiri sebulan sekali dan konsultasi rutin ke dokter merupakan langah sederhana, tapi sangat penting untuk menjaga kesehatan reproduksi pria.
Baca Juga: Yuk Mengenal Dokter Andrologi, Ahli Perawatan Kelamin Pria No.1 di Jakarta
Atasi Bentuk Testis yang Tidak Normal di Klinik Utama Sentosa
Untuk mengatasi bentuk testis yang tidak normal, Anda bisa melakukan pemeriksaan dan penanganan medis yang tepat di Klinik Utama Sentosa.
Dokter yang berpengalaman bisa membantu melakukan pemeriksaan secara menyeluruh, memberikan pengobatan terbaik, dan memberikan seluruh keperluan yang Anda butuhkan.
Tidak perlu cemas! Layanan kami telah didukung dengan peralatan dan juga fasilitas medis yang lengkap.
Anda juga bisa bertanya dan berkonsultasi dengan tim medis kami melalui layanan Konsultasi Dokter Online.
Layanan ini bisa Anda akses kapan dan di mana saja, melalui Chat Whatsapp yang beroperasi selama 24 jam, gratis!
Tidak perlu khawatir, karena kami akan memberikan pelayanan terbaik dengan selalu mengutamakan kenyamanan, kebutuhan, dan kerahasiaan data pasien.