Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Munculnya benjolan di area genital, tentu bisa membuat wanita merasa cemas, karena hal ini bisa menandakan abses atau kista bartholin.
Ya, kedua kondisi ini sering kali membuat wanita merasa bingung, karena memiliki gejala yang terlihat mirip.
Namun, faktanya, kista dan abses bartholin memiliki perbedaan yang signifikan, terutama pada tingkat keparahannya. Mari simak penjelasan berikut.
Apa Itu Kista dan Abses Bartholin?
Kista dan abses bartholin adalah dua kondisi yang bisa terjadi di area kelenjar bartholin, yaitu kelenjar yang terletak di kedua sisi bibir vagina.
Kelenjar ini berfungsi sebagai kelenjar yang menghasilkan cairan pelumas, pada saat berhubungan seksual.
Pada umumnya, kista bartholin terbentuk akibat penyumbatan kelenjar. Sedangkan, abses terjadi ketika kista mengalami infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Perbedaan Utama Kista dan Abses Bartholin
Ada beberapa perbedaan utama antara kista dan abses, mulai dari penyebab, gejala, penyembuhan, hingga tingkat keparahannya. Berikut penjelasannya:
1. Penyebab
Kista bartholin terjadi akibat penyumbatan saluran kelenjar. Sedangkan abses, terjadi akibat kista yang terinfeksi oleh bakteri.
2. Gejala
Biasanya, kista bartholin tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kista bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, terutama saat berjalan, duduk, atau saat berhubungan seksual.
Sedangkan abses pada kelenjar ini, bisa menimbulkan berbagai macam gejala atau ketidaknyamanan, seperti:
- Terasa sangat sakit
- Merah dan bengkak
- Disertai demam
3. Penyembuhan
Pada beberapa kasus, kista bartholin yang berukuran kecil bisa sembuh dengan sendirinya atau dengan penggunaan kompres hangat.
Namun, abses memerlukan pengobatan yang lebih intensif, seperti drainase abses untuk mengeluarkan nanah dan pemberian antibiotik.
4. Keparahan
Kista bartholin cenderung tidak berbahaya, dan tidak menimbulkan komplikasi serius. Namun, abses bisa menyebabkan komplikasi lain seperti sepsis (infeksi darah).
Mana yang Lebih Berbahaya?
Dokter ginekologi di Klinik Utama Sentosa, mengatakan bahwa abses bartholin lebih berbahaya dibandingkan kita bartholin.
Pasalnya, abses teradi akibat infeksi bakteri yang bisa memperburuk kondisi dan berpotensi menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Namun, apapun kondisinya, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter, terutama jika merasakan benjolan atau gejala yang mencurigakan pada area genital.
Diagnosis yang tepat dan pengobatan yang cepat, bisa membantu mencegah komplikasi yang lebih serius.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu mengalami benjolan atau gejala-gejala yang mencurigakan di area genital, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter, terutama dalam situasi berikut:
- Benjolan yang membesar
- Rasa sakit atau ketidaknyamanan
- Pembengkakan, kemerahan, atau demam
- Kesulitan beraktivitas atau berjalan
- Demam, menggigil, mual, dan muntah
- Sulit sembuh atau kambuh
Dengan penanganan dini yang tepat dan cepat, kamu bisa mengatasi kista maupun abses bartholin dengan lebih efektif.
Baca Juga: Pantangan Kista Bartholin yang Perlu Diperhatikan, Cek Disini Yuk!
Atasi Kista dan Abses Bartholin dengan Tepat di Klinik Utama Sentosa
Meskipun merupakan dua kondisi yang memiliki perbedaan yang signifikan, tetapi kista dan abses bartholin perlu ditangani dengan penanganan yang tepat.
Jangan cemas! Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis ginekologi terbaik di Klinik Utama Sentosa.
Dokter akan memberikan saran medis yang tepat, sesuai dengan kondisi masing-masing pasien dan tingkat keparahan kondisi pasien.
Tidak perlu khawatir, karena pemeriksaan akan dokter lakukan dengan fasilitas dan peralatan medis yang lengkap.
Selain itu, kami juga membantu memudahkan kamu untuk berkonsultasi, dengan menyediakan layanan Konsultasi Dokter Online.
Layanan ini bisa kamu akses kapan dan di mana saja secara gratis, selama 24 jam, melalui Chat Whatsapp.
Jadi, tunggu apalagi? Segeralah dapatkan saran medis yang tepat dan akurat dari ahli medis terbaik ya!