Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Penyakit Sifilis atau di sebut juga sebagai penyakit raja singa adalah salah satu penyakit menular seksual yang di sebabkan oleh infeksi bakteri.
Penyakit sifilis di tandai dengan adanya luka di area genital yang tidak terasa nyeri atau sakit. Selain itu, luka tersebut dapat muncul di mulut ataupun anus.
Jika tidak segera di tangani, penyakit sifilis dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya, bahkan mengancam jiwa.
Oleh karena itu, penting untuk segera melakukan pengobatan yang tepat untuk menghindari risiko penyakit sifilis yang tidak segera di obati.
Apa Itu Penyakit Sifilis?
Penyakit sifilis atau raja singa adalah salah satu penyakit menular seksual yang di sebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum.
Bakteri penyebab sifilis ini dapat menular melalui kontak dengan luka yang terinfeksi selama berhubungan seksual.
Penyakit sifilis juga bisa menular saat berciuman dengan pasangan yang terinfeksi, tetapi hal ini sangat jarang terjadi.
Selain menular melalui hubungan seksual, bakteri juga dapat menular dari ibu yang terinfeksi pada bayinya saat proses melahirkan.
Gejala Penyakit Sifilis
Gejala penyakit sifilis dapat berbeda-beda dari setiap tahap perkembangan infeksi. Berikut ini 4 tahap perkembangan infeksi dan gejalanya:
1. Tahap Primer
Pada tahap primer atau tahap awal infeksi, gejala penyakit ini akan muncul setelah 10 sampai 90 hari setelah terinfeksi.
Gejala yang muncul dapat berupa lesi atau luka di area genital, mulut, atau anus yang dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan.
Namun, meskipun luka telah hilang, bakteri akan tetap berada di dalam tubuh dan terus menginfeksi, serta penderitanya masih dapat menularkan penyakit ini kepada pasangannya.
2. Tahap Sekunder
Setelah luka di tahap primer sembuh, maka sifilis akan masuk ke tahap perkembangan infeksi sekunder.
Gejala yang timbul di tahap ini dapat berupa ruam yang muncul di telapak tangan atau telapak kaki.
Selain muncul ruam, pada tahap sekunder penderitanya juga dapat merakan beberapa gejala lain, seperti:
- Flu
- Demam
- Sakit kepala
- Merasa lelah yang berlebihan
- Rambut rontok
- Berat badan turun
- Pembesaran kelenjar getah bening
3. Tahap Laten
Pada tahap ini, penderita sifilis tidak akan lagi merasakan gejala, namun penderita tetap dapat menularkan bakteri kepada pasangan seksualnya selama 12 bulan pertama.
Jika tahap ini tidak di obati maka infeksi bakteri akan berkembang ke tahap yang lebih berbahaya.
4. Tahap Tersier
Tahap tersier merupakan tahap yang dapat terjadi jika penderita penyakit ini tidak melakukan pengobatan.
Pada tahap ini, bakteri penyebab penyakit sifilis dapat merusak persendian, mata, tulang, hati, saraf, jantung, otak, dan juga pembuluh darah.
Penderita penyakit sifilis yang berada di tahap ini juga berisiko menderita beberapa masalah kesehatan, seperti:
1. Kehilangan Pendengaran
2. Penyakit Jantung
3. Gangguan Sistem Saraf, seperti Stroke
4. Masalah tulang
5. Demensia atau Pikun
6. Kebutaan
Oleh karena itu, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau profesional medis yang tepat dan berpengalaman, seperti di Klinik Utama Sentosa.
Baca Juga: Rekomendasi Pengobatan Sifilis yang Tepat, Cek Disini!
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Salah satu langkah penting untuk mencegah dan mengobati penyakit sifilis adalah berkonsultasi dengan dokter.
Kamu harus segera berkonsultasi dengan dokter jika kamu berisiko terinfeksi atau memiliki gejala penyakit ini.
Dokter dapat membantu memeriksa dan memberikan saran pengobatan yang tepat sesuai dengan tahap infeksi dan kondisi kamu.
Kamu bisa berkonsultasi atau mengunjungi dokter spesialis penyakit kulit kelamin berpengalaman dan kompeten di Klinik Utama Sentosa.
Dokter akan melakukan pemeriksaan menggunakan peralatan medis yang lengkap, sehingga hasil pemeriksaan dan diagnosis yang di berikan akan akurat.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kami, karena privasi, kenyamanan, dan kesehatan kamu akan terjamin.
Segera hubungi dokter melalui layanan konsultasi online via Chat Whatsapp yang tersedia 24 jam dan gratis!
