Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Iya, radang kepala penis atau di kenal sebagai balanitis adalah kondisi medis yang umum terjadi pada pria.
Hal ini sering kali menimbulkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang signifikan bagi penderitanya.
Seringkali beberapa orang mungkin bertanya-tanya apakah tidak melakukan sunat dapat meningkatkan risiko terkena radang kepala penis?
Mari simak penelusuran mendalamnya berikut ini mengenai fakta medis antara sunat dan radang kepala penis pada pria.
Apa Itu Balanitis?
Balanitis akan identik dengan kondisi di mana kepala penis (glans) dan kulupnya menjadi meradang.
Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor termasuk infeksi, iritasi atau alergi, kebersihan yang buruk, masalah kulit lainnya. Gejalanya sering kali mencakup:
1. Kemerahan, pembengkakan, gatal-gatal.
2. Nyeri,lecet, dan sensasi terbakar pada area sekitar kepala penis.
3. Peningkatan lendir atau cairan bahkan penumpukan smegma di kelamin.
4. Bau yang tidak sedap di sekitar penis.
Cek dan cermati! Jika salah satu gejala di atas mungkin kamu alami, pastikan untuk berkonsultasi ke dokter andrologi Klinik Utama Sentosa Jakarta sesegera mungkin.
Kaitan Tidak Sunat dan Radang Kepala Penis
Seperti yang kamu ketahui, sunat adalah prosedur bedah yang menghapus kulup yang melindungi kepala penis pada pria.
Pada dasarnya, tidak sunat secara langsung memang tidak menyebabkan radang kepala penis.
Namun, kulit kulup yang tidak sunat memberikan wahana yang mendukung pertumbuhan berbagai bakteri, jamur, bahkan virus di dalamnya.
Sehingga, tingkat kelembaban yang tinggi dan berbagai faktor risiko lainnya memungkinkan seseorang yang tidak sunat mengalami balanitis.
Penelitian telah menunjukkan bahwa sunat dapat mengurangi risiko beberapa kondisi medis yang terkait dengan penis termasuk ISK, HIV, bahkan kanker penis.
Dengan kata lain, sunat dapat membantu mencegah balanitis karena menghilangkan tempat berkembang biak bagi bakteri dan jamur di bawah kulup.
Apa Pengaruh Sunat dalam Mencegah Balanitis?
Benar, sunat di Klinik Utama Sentosa dapat membantu mencegah balanitis dengan mengurangi risiko fimosis.
Fimosis sendiri adalah kondisi di mana kulup penis tidak dapat di tarik mundur.
Saat kondisi tersebut terjadi, maka dapat menciptakan lingkungan yang lebih lembab di bawah kulup.
Dengan mengangkat kulup penis, kemungkinan pembentukan lingkungan lembab di bawah kulup yang rentan terinfeksi dapat di hilangkan.
Sehingga, pria yang di sunat memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami balanitis dibandingkan dengan pria yang tidak sunat.
Atasi Randang Kepala Penis, Konsultasi Dokter Andrologi Disini!
Kesimpulannya adalah jelas saja bahwa tidak sunat dapat meningkatkan risiko seorang pria mengalami radang kepala penis.
Sayangnya, tidak sunat juga bukan pelaku utama balanitis terjadi!
Jika kamu mungkin mengkhawatirkan kondisi balanitis atau mencurigai adanya gejala-gejala belanitis.
Jangan ragu atau malu, coba konsultasikan melalui akses chat WhatsApp dokter profesional Klinik Utama Sentosa sedini mungkin.
Tenang! Akses konsultasi online tersedia 24 jam gratis untuk menjangkau kamu secara langsung serta lebih berprivasi bagi setiap pasien.
Baca Juga: Kenali Bahaya Balanitis dan Solusi Pengobatan Efektifnya
Disini dokter-dokter berkompeten dan berpengalaman kami siap memberikan dukungan dan layanan medis komprehensif yang mendukung kesembuhan kamu hingga tuntas.
Tunggu apalagi? Jangan biarkan balanitis mengganggu kenyamanan dan kualitas kehidupan seksual kamu. Silahkan klik dan tanya dokter untuk solusi penanganannya sekarang! Semoga sehat selalu.