Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Kista bartholon pecah dan mengelurkan cairan, tentu dapat membuat wanita yang mengalaminya merasa cemas dan panik.

Banyak wanita yang bertanya-tanya “apakah kondisi ini berbahaya” atau “apakah ini hal normal yang tidak perlu dicemaskan?”.

Tenang, kamu tidak sendirian, dan dalam banyak kasus, kondisi ini bisa tertangani dengan baik. Mari kita simak arti dari kista bartholin pecah dan mengeluarkan cairan di bawah ini.

Apa yang Terjadi saat Kista Bartholin Pecah?

Kista bartholin merupakan benjolan yang muncul di salah satu sisi bibir vagina, yang terjadi karena kelenjar yang menghasilkan pelumas alami mengalami penyumbatan.

Saat kista bartholin pecah, biasanya akan keluar cairan dari benjolan tersebut. Cairan ini bisa berupa nanah atau lendir berwarna kuning, putih, atau bahkan kehijauan.

Rasa nyeri yang sebelumnya dirasakan bisa mereda setelah cairan keluar, tetapi kondisi ini tetap memerlukan perhatian medis.

Apakah Kista Bartholin Mengeluarkan Cairan Berbahaya?

Pecahnya kista bartholin tidak selalu menimbulkan bahaya serius, justru pada beberapa kondisi, ini bisa menjadi “jalan keluar” alami dari tekanan yang terbentuk di dalam kista.

Namun, penting bagi wanita untuk memahami bahwa cairan dari kista bartholin yang pecah bisa mengindikasikan:

  • Infeksi, jika cairan berbau tidak sedap, bertekstur seperti nanah, dan demam
  • Pelepasan tekanan alami, jika tanpa gejala lain
  • Risiko abses, jika benjolan terasa makin nyeri dan bengkak setelah pecah

Jadi, meski terlihat “lega” setelah kista bartholin mengeluarkan cairan, penting untuk tidak mengabaikan gejalanya. Karena infeksi yang tidak tertangani bisa sebabkan komplikasi serius.

Haruskah Langsung ke Dokter?

Setiap penderitanya tetap perlu melakukan pemeriksaan medis dengan dokter berpengalaman, seperti dokter ginekologi Klinik Utama Sentosa.

Pemeriksaan lanjutan, dapat memastikan apakah ada infeksi lanjutan dan menentukan apakah diperlukan perawatan tambahan, seperti:

1. Penggunaan Obat-obatan Farmakologi

Jika kista bartholin terinfeksi, dokter mungkin akan memberikan antibiotik yang sesuai dengan jenis infeksinya.

2. Tindakan Medis

Selain obat-obatan, dokter juga mungkin menyarankan untuk mengeluarkan cairan melalui tindakan medis yang diperlukan.

kista bartholion mengeluarkan cairan 2_4_11zon

Ilustrasi seorang wanita yang mengalami kista bartholin

Hal yang Perlu Dilakukan saat Kista Bartholin Mengeluarkan Cairan

Saat kista bartholin pecah dan mengeluarkan cairan, penting untuk tetap tenang dan tidak panik. Berikut ini langkah yang bisa Anda lakukan untuk merawat diri dengan aman:

1. Menjaga Kebersihan Area Genital – Segera bersihkan area sekitar kista menggunakan air hangat dan sabun lembut tanpa pewangi.

2. Kompres Hangat – Gunakan kompres hangat di area yang bengkak atau bekas pecahan kista bartholin.

3. Gunakan Pembalut atau Kain Bersih – Karena cairan bisa terus keluar selama beberapa jam atau hari, kamu bisa gunakan pembalut tipis atau kain bersih untuk menyerap cairan.

4. Hindari Aktivitas Seksual – Tunda sementara aktivitas seksual sampai area kista yang pecah benar-benar sembuh.

5. Konsultasi Dokter – Meski kista sudah pecah, bukan berarti masalah selesai. Kista bisa kambuh, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan dokter yang berpengalaman.

Dengan perawatan yang tepat, kista bartholin yang pecah dan mengeluarkan cairan bisa sembuh dengan baik tanpa komplikasi serius.

Baca Juga: Duh, Kista Bartholin Tumbuh Lagi Meski Sudah Diobati? Jangan Panik, Ini Solusinya!

Dapatkan Perawatan Terbaik untuk Atasi Kista Barthoin yang Mengeluarkan Cairan di Klinik Utama Sentosa

Klinik Utama Sentosa merupakan salah satu layanan kesehatan yang telah berstandar tinggi, dan tentunya diawasi langsung oleh dokter yang berpengalaman.

Ya, dengan penanganan medis terbaik dan peralatan yang lengkap, kamu bisa mengatasi kista bartholin yang pecah dan mengeluarkan nanah dengan tepat.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan pelayanan terbaik, karena tim medis kami akan selalu mengutamakan kenyamanan, kebutuhan, dan juga kesehatan masing-masing pasien.

Jadi, tunggu apalagi? Kamu juga bisa bertanya lebih lanjut dan membuat janji temu dokter dengan mudah melalui layanan Konsultasi Dokter Online.

Kamu bisa mengakses layanan ini secara fleksibel melalui Chat Whatsapp, yang beroperasi selama 24 jam dan gratis!

Comments