Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Nyeri pada perut bawah setelah menstruasi, bisa menjadi sumber kekhawatiran dan kecemasan.
Kondisi ini tentu bisa terasa sangat mengganggu dan sering kali memicu pertanyaan tentang apa penyebabnya. Ban yak yang beranggapan ini menjadi masalah saluran kemih.
Namun, benarkah nyeri di perut bawah menjadi tanda infeksi pada saluran kemih, atau tanda lainnya? Mari simak!
Nyeri di Perut Bawah Akibat Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) terjadi ketika bakteri menyerang sistem kemih, terutama kandung kemih atau uretra. Gejalanya dapat mencakup:
- Nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil
- Perut bagian bawah terasa nyeri dan penuh tekanan
- Sering ingin buang air kecil, meski sedikit
- Urine keruh, berbau tajam, atau bercampur darah
Jika nyeri di perut bawah setelah haid disertai gejala di atas, kemungkinan besar itu merupakan tanda infeksi saluran kemih.
Wanita akan lebih rentan terhadap kondisi ini, karena uretra yang lebih pendek memudahkan bakteri masuk dengan mudah.
Penyebab Lain Nyeri di Perut Bawah
Selain infeksi saluran kemih, ada beberapa kondisi lain yang juga bisa menyebabkan rasa nyeri pada area perut bawah atau panggul setelah menstruasi, seperti:
1. Endometriosis
Kondisi ini terjadi ketika jaringan mirip dinding rahim, tumbuh di luar rahim, terutama pada ovarium, tuba falopi, atau organ panggul lainnya.
Setelah menstruasi selesai, jaringan ini bisa tetap aktif dan menyebabkan rasa nyeri hebat yang menetap, bahkan saat tidak haid.
2. Kista Ovarium
Kantong berisi cairan yang tumbuh di ovarium ini, sebagian besar tidak berbahaya. Namun, jika ukurannya besar atau pecah, bisa menyebabkan:
- Nyeri menusuk di panggul
- Kram perut bagian bawah
- Menstruasi tidak teratur
- Nyeri saat berhubungan seksual
3. Radang Panggul
Ini adalah infeksi pada organ reproduksi wanita, yang biasanya disebabkan oleh bakteri dari penyakit menular seksual (PMS).
Nyeri pada perut bawah yang muncul setelah haid bisa menjadi tanda awal penyakit radang panggul, terutama jika disertai keputihan abnormal atau demam ringan.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Seperti yang telah dijelaskan di atas, nyeri di perut bawah yang muncul setelah menstruasi bisa terjadi karena banyak kondisi medis.
Oleh karena itu, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter berpengalaman di Klinik Utama Sentosa, terutama jika mengalami gejala berikut:
- Nyeri hebat dan menetap selama beberapa hari
- Demam atau menggigil
- Keputihan tidak normal atau berbau
- Nyeri saat berhubungan seksual
- Perubahan drastis pada siklus menstruasi
Jangan abaikan gejala ini! Semakin lama terobati, kondisi yang menyebabkannya akan semakin parah dan berbahaya.

Ilustrasi seorang wanita yang mengalami nyeri di perut bawah
Pentingnya Penanganan yang Tepat
Diagnosis dan penanganan yang tepat, sangatlah penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang yang berbahaya.
Pemeriskaan menyeluruh seperti USG, tes urine, dan pemeriksaan panggul bisa membantu menemukan penyebab nyeri secara akurat.
Mendapatkan penanganan langsung dari dokter yang berpengalaman, bisa membantu Anda mendapatkan solusi terbaik dan tepat.
Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Infeksi Vagina yang Mungkin Lagi Kamu Alami, Segera Obati!
Atasi Nyeri Abnormal di Perut Bawah dengan Perawatan Tepat di Klinik Utama Sentosa
Nyeri abnormal di perut bawah setelah menstruasi, tentu bisa menjadi tanda dari kondisi medis yang lebih serius dan berbahaya.
Namun, jangan cemas! Dengan perawatan dan pengobatan terbaik di Klinik Utama Sentosa, kondisi Anda bisa teratasi dengan baik.
Anda juga bisa mendapatkan hasil pemeriksaan medis yang akurat, yang akan dijelaskan langsung oleh dokter spesialis berpengalaman.
Tidak perlu cemas, karena Anda bisa bertanya melalui layanan Konsultasi Dokter Online yang beroperasi selama 24 jam.
Layanan ini juga dapat dengan mudah Anda gunakan secara gratis, melalui Chat Whatsapp yang tersedia kapan dan di mana saja Anda perlukan.
Jadi, tunggu apalagi? Segeralah konsultasikan kondisi Anda dengan tim medis kami dan dapatkan penanganan yang tepat ya!